Perkembangan pesat teknologi digital membuka peluang besar di Indonesia: layanan digital terus bermunculan, transaksi daring makin marak, aplikasi-aplikasi fintech, e-commerce, media sosial, dan platform lainnya semakin menjadi bagian dari keseharian masyarakat. Namun, bersamaan dengan itu muncul pula risiko keamanan digital yang nyata — mulai dari pembajakan akun, SIM swap, penyalahgunaan nomor bekas, hingga potensi penipuan transfer dana. Di sinilah pentingnya sebuah sistem keamanan dan kerangka regulasi yang kuat untuk melindungi pengguna dan menjaga kepercayaan publik.
Menanggapi tantangan tersebut, tiga operator telekomunikasi besar di Indonesia—Telkomsel, Indosat Ooredoo Hutchison (IOH), dan XLSmart—baru-baru ini mengumumkan pembentukan sebuah inisiatif bersama yang dinamakan Telco API Alliance. Tujuannya: mempercepat standardisasi protokol Telco API dan meningkatkan keamanan digital secara menyeluruh.
Apa Itu Telco API Alliance & Standar CAMARA
Telco API (Application Programming Interface) adalah antarmuka yang memungkinkan aplikasi pihak ketiga untuk mengakses data dan layanan operator telekomunikasi secara terstandarisasi. Dengan API, pengembang aplikasi bisa meminta informasi seperti status nomor, verifikasi kepemilikan perangkat, lokasi perangkat, dan lain-lain—tentunya dengan izin dan kontrol keamanan yang ketat.
Standar internasional yang diadopsi oleh aliansi ini adalah CAMARA. CAMARA adalah sebuah protokol/API telco yang diinisiasi agar operator di berbagai negara dapat menyediakan akses API yang aman dan interoperable. Penggunaan standar global seperti CAMARA akan membantu memastikan praktik terbaik (best practices) di aspek keamanan, privasi data, dan interoperabilitas antaroperator dengan aplikasi.
Baca Juga:
Enam Solusi Keamanan yang Disiapkan
Dalam kerangka Telco API Alliance, tiga operator tersebut telah menyiapkan enam solusi utama yang sebagian besar fokus untuk memperkuat keamanan bagi pelanggan dan mencegah penyalahgunaan. Berikut daftar dan deskripsinya:
No Nama Solusi API Fungsi Utama / Manfaat
- Telco API Active Inactive Memeriksa apakah suatu nomor masih aktif dan terdaftar. Ini penting agar aplikasi tidak memproses nomor yang sudah tidak valid atau sudah tidak dipakai.
- Telco API MNV (Mobile Number Verification) Verifikasi perangkat melalui nomor dan jaringan. Bisa dipakai untuk memastikan bahwa perangkat yang digunakan memang sah dan terverifikasi lewat operator.
- Telco API SIM Swap Mendeteksi aktivitas mencurigakan terkait penggantian kartu SIM (SIM swap), yang sering menjadi jalan masuk untuk pembajakan akun. Jika ada perubahan kartu SIM yang mencurigakan, bisa dipicu tindakan pencegahan.
- Telco API Device Location Mengecek lokasi perangkat dalam radius geografis tertentu. Bisa menjadi lapisan tambahan keamanan, misalnya untuk verifikasi transaksi atau login yang tidak biasa.
- Telco API Recycle Number Verifikasi saat ada perubahan kepemilikan nomor agar nomor bekas tidak disalahgunakan oleh pihak yang bukan pemilik sebelumnya.
- Telco API Scam Signal Analisis data jaringan secara real-time untuk mendeteksi potensi penipuan, terutama dalam transaksi keuangan atau layanan bisnis digital.
Kenapa Keamanan Digital Jadi Fokus Utama
Berikut alasan-alasan kuat mengapa Telco API Alliance menempatkan keamanan digital sebagai prioritas:
1.isiko Pembajakan & Penipuan Meningkat
Kasus seperti SIM swap, pembajakan akun media sosial, atau akun dompet digital bukan hanya merugikan secara finansial tapi juga bisa merusak reputasi dan kepercayaan pengguna. Jika operator tak hati-hati, data pengguna bisa bocor atau digunakan secara tidak semestinya.
2. Privasi dan Regulasi
Pengguna semakin paham tentang hak privasi mereka. Pemerintah dan regulator juga makin tegas tentang perlindungan data pribadi (contoh: UU PDP di Indonesia) dan keamanan di sektor digital. Standarisasi API dan penggunaan protokol yang aman membantu memenuhi kepatuhan regulasi.
3. Efisiensi dan Interoperabilitas Lintas Platform
Dengan protokol yang seragam dan API yang terstandarisasi, aplikasi pihak ketiga serta developer bisa lebih mudah berintegrasi dengan berbagai operator. Ini mempercepat inovasi, memperluas cakupan layanan digital, sekaligus mengurangi risiko interoperabilitas yang rendah yang bisa membuka celah keamanan.
4. Kepercayaan Publik / Pelanggan
Konsumen akan lebih tenang jika mereka tahu bahwa operator seluler dan layanan digital bekerja sama untuk mengamankan data dan transaksi mereka. Keamanan yang kuat menjadi faktor penting dalam memilih layanan, terutama layanan finansial atau aplikasi sensitif.
Hubungan dengan Inisiatif Sebelumnya: GSMA Open Gateway
Telco API Alliance bukan muncul dari nol. Aliansi ini merupakan kelanjutan dari inisiatif GSMA Open Gateway yang disepakati oleh Telkomsel, IOH dan XLSmart sejak Februari 2024. GSMA Open Gateway bertujuan mendorong akses terkendali dari aplikasi pihak ketiga ke jaringan operator, dengan keamanan dan kepatuhan terhadap standar global.
Dengan Telco API Alliance, mereka tidak hanya memanfaatkan kerangka GSMA Open Gateway, tapi memperluasnya dengan menetapkan solusi konkret yang langsung bisa diimplementasikan untuk menangani ancaman nyata.
Tantangan & Catatan yang Perlu Diperhatikan
Meskipun ini langkah positif, ada beberapa tantangan yang mesti diperhatikan agar implementasinya efektif:
Privasi vs Efisiensi: Implementasi API yang memeriksa lokasi perangkat atau status nomor aktif harus tetap mematuhi regulasi privasi dan persetujuan pengguna (consent). Ada risiko penyalahgunaan data jika kontrol dan audit tidak ketat.
Keamanan Infrastruktur Operator & Aplikasi Pihak Ketiga: Standar API aman saja tidak cukup. Operator dan aplikasi pihak ketiga harus memastikan infrastruktur mereka (server, komunikasi, penyimpanan data) juga aman dari serangan siber.
Sosialisasi dan Edukasi Pengguna: Pengguna harus memahami risiko seperti phishing, social engineering, atau teknik manipulasi lain. Teknologi pencegahan lebih efektif jika pengguna juga waspada.
Adaptasi Teknologi & Keselarasan: Setiap operator bisa memiliki sistem lama (legacy) yang berbeda. Menyatukan implementasi API dan protokol menuntut sinkronisasi dan investasi teknologi.
Skalabilitas dan Responsif terhadap Ancaman Baru: Ancaman digital berkembang cepat. Solusi seperti “Scam Signal” perlu dipelihara, diperbaharui terus, dan menggunakan analitik real-time, mungkin dengan AI / machine learning agar bisa mendeteksi pola baru penipuan.
Dampak & Harapan ke Depan
Dengan adanya Telco API Alliance, terdapat beberapa dampak positif dan harapan yang bisa muncul:
Keamanan transaksi digital dan aplikasi akan meningkat, sehingga kepercayaan masyarakat terhadap layanan online dan fintech makin kuat.
Operator yang sebelumnya terpisah dalam aspek API dan keamanan bisa lebih cepat berkolaborasi serta mengurangi duplikasi kerja.
Peluang inovasi baru muncul—misalnya layanan keuangan mikro, autentikasi digital, identitas digital, dan aplikasi yang memanfaatkan verifikasi identitas dan lokasi dengan aman.
Potensi penyusunan kebijakan pemerintah yang lebih mendukung ekosistem API telco, keamanan siber, dan perlindungan data pribadi.
Indonesia bisa menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam menggabungkan operator telekomunikasi besar untuk kolaborasi keamanan digital.
Pembentukan Telco API Alliance oleh Telkomsel, IOH dan XLSmart adalah langkah strategis penting dalam memperkuat keamanan digital di Indonesia. Standarisasi protokol API, terutama dengan adopsi standar CAMARA, dan penerapan solusi nyata seperti SIM swap detection, verifikasi nomor aktif, lokasi perangkat, dan sinyal penipuan real-time dapat mengurangi risiko keamanan yang selama ini menghantui pengguna. Agar berhasil, kolaborasi ini harus disertai transparansi, regulasi privasi yang ketat, edukasi pengguna, dan pemeliharaan sistem keamanan yang berkelanjutan.
Sekarang tinggal bagaimana implementasi di lapangan dan bagaimana pengguna merasakan manfaatnya. Keamanan bukan pilihan tambahan—laluannya harus jadi pondasi dalam setiap layanan digital di masa kini dan mendatang.